Selasa, Februari 16, 2016

Ingin Pulih

Siang tadi usai bel terakhir berbunyi Samarinda diguyur hujan cukup lebat meski hanya sebentar. Sebagian siswa akhirnya bertahan di sekolah, karena memang akan basah kuyub jika nekat pulang. Meski tidak disertai angin kencang, hujan siang tadi telah membasahi bumi ini yang telah cukup lama merindukan air dari langit.  Tidak lama kemudian listrik PLNpun padam.

Saya sebenarnya bukan ingin bercerita tentang hujan, ataupun tentang siswa yang tertahan karena lebatnya hujan, atau juga tentang listrik padam. Saya hanya ingin berbagi cerita tentang seorang remaja yang diantar oleh ibunya untuk berpamitan dan minta ijin tidak masuk sekolah beberapa waktu ke depan.

Mereka berpapasan dengan Saya dipintu keluar.  Tidak sepatah katapun yang keluar dari sang ibu. Hanya binar mata yang tajam dan linang air mata dikelopaknya, diantara derasnya hujan beliau tak mampu berucap. Hingga akhirnya beliau mampu menguasai diri.  Mungkin karena beliau seorang senior di tempatnya bekerja, sehingga cepat menguasai diri agar air dikelopak matanya tidak tumpah.

Pak Sigit, saya mohon ijin akan bawa anak Saya berangkat umroh ... siapa tahu setelah dari sana anak Saya banyak perubahan. Upaya sang ibu yang tak kenal lelah ... rasa cinta akan masa depan anaknya yang begitu sangat kuat, sebuah keyakinan akan makbul dan di ijabahnya doa di tanah haram Makkah Al-Mukaromah dan Madinah Al-Munawaroh menjadi harapan sang ibu ... tekad seorang "Guru" sejati terhadap perkembangan putranya.

Tidak lama sang anakpun mencium tangan Saya ... "doakan Saya ya Pak". Ya ... bapak doakan. Jangam lupa sesampainya disana berdoa dan minum air zam-zam (air zam-zam adalah air yang penuh rahmat, Allahumma inni as'aluka ilman nafi'an wa rizqan wasi'an wa syifa'an min kulli da'in wa saqamin bi rahmatika ya arhamar rahimin - Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan sembuh dari segala sakit dan penyakit dengan rahmat-Mu ya Allah wahai Tuhan yang Maha Pengasih).

Kalau sempat mandi dengan air zam-zam ya, guyurkan dari kepala hingga ke seluruh badan. Dengan polosnya dia jawab ... ya pak, nanti mandinya bugil ya pak biar rata semua, sambil Bib Box ... Segala Puji Bagi Allah penguasa semesta alam. Semoga Allah SWT memberikan kesembuhan padanya.  Aamiin  YRA. Semoga bakti kita para gurupun menjadi catatan amal jariah dan meningkatkan kedekatan lita kepada Sang Pencipta. Tidak lama mereka meninggalkan sekolah disertai rintik hujan yang nyaris berhenti. Semoga Allah SWT mengabulkan doanya. Aamiin YRA.

Catatan dari sudut Sekolah:
Anak ABK yang Allah SWT titipkan kepada kita, yang ingin pulih dan kembali normal.

Samarinda, 16/2/2016

Salam,
Sigit Sigalayan