Foto : Terminal Bis Indonesia di Bandara King Abdul Aziz Jeddah
Sebelum berangkat menuju Madinah seluruh paspor akan dikumpulkan oleh petugas (Mahasiswa Indonesia yang bekerja musiman), dicek lagi dan diserahkan kepada sopir bis. Sopir bis adalah tenaga musiman yang datang dari berbagai Negara, sopir kami adalah orang Banglades yang tidak bisa bahasa Inggris apalagi bahasa Indonesia. Untuk berkomunikasi kami dibantu oleh salah seorang Jama’ah yang hanya sedikit bisa bahasa Arab selebihnya kami pakai bahasa isyarat. Yang luar biasa sang sopir tidak hafal jalan menuju Madinah. Apalagi Saya selaku Ketua Rombongan. Dengan bahasa Isyarat saya selalu sarankan untuk singgah dan bertanya jalan menuju Madinah. Ketua Rombongan memang disediakan kursi disamping sopir, kalau di tanah air adalah kursi buat kernet bis. Kebingungan itu selalu berulang, kali ini dia mulai mematikan kipas angin, apa yang terjadi ? Ternyata kami baru paham setelah kawan kami dalam bahasa arab mencoba bertanya, kira-kira dalam bahasa Indonesianya “ada apa Pak Sopir”, dia jawab “Sedekah, sedekah, …., sambil menoleh kebelakang” barulah kami paham, Saya baru teringat pesan pembimbing haji kami Bpk. H. Qomaruddin, jangan lupa kasih tips buat sopir. Setelah berdiskusi dengan salah seorang Ketua Regu bergegas Saya umumkan dari pengeras suara untuk menyiapkan 2 real/orang, 1 real untuk sedekah ke sang sopir dan 1 real untuk persiapan bongkar barang di hotel. Tidak berselang lama, tiba-tiba AC (air conditioner) dihidupkan, haaaa…ternyata bisnya ber AC…, rupanya ini ujian selamat datang buat kami. Setelah itu urusan lancar, bis melaju kencang tanpa bingung lagi. Selama perjalanan kami melakukan shalat di atas Bis. Pemeriksaan paspor dilakukan sebanyak 3 kali yaitu saat keluar Jeddah, di perbatasan Jeddah Madinah dan saat masuk kota Madinah.
Foto : Terminal tempat pemeriksaan Paspor di Madinah
Di Madinah ini pemeriksaan paspor dilakukan +/- 1 jam di sebuah tempat mirip terminal (lebih tepat seperti lapangan parkir yang luas), prosesnya lama karena harus menunggu giliran pemeriksaan. Disana ada beberapa tenda petugas pemeriksa Paspor, juga terlihat 3 orang Mukimin Indonesia yang juga bertugas sebagai penterjemah sekaligus membagikan nasi kotak, jeruk dan minuman kepada para jama'ah di dalam bis, mereka adalah para Mahasiswa yang bekerja musiman selama musim haji. Ditempat ini sopir menyerahkan paspor kepada petugas untuk diperiksa kembali. Salah seorang petugas juga naik ke dalam bis untuk menghitung jumlah jama’ah.
Kami tiba di depan hotel pukul 23.43 WAS (Waktu Arab Saudi), diperlukan waktu +/- 1 jam mulai turun dari Bis hingga masuk kekamar hotel. Saat tiba di hotel rombongan tidak serta merta diperbolehkan turun dari Bis hanya Ketua Kloter, Ketua Rombongan dan Ketua Regu yang diperbolehkan turun untuk berkoordinasi dengan petugas hotel, menentukan dan mengatur kamar bagi para Jama’ah. Kebijakan ini sangat tepat karena jika seluruh jama’ah diperbolehkan turun dari bis sementara kunci dan kamar hotel belum ditentukan maka akan kacau dan prosesnya menjadi semakin lama. Disinilah peran Ketua Kloter, Ketua Rombongan dan Ketua Regu sangat penting. Setelah menerima kunci-kunci kamar maka secara bergilir Ketua Regu mengawal anggotanya untuk memasuki kamar. Gunakan Lift dan juga tangga darurat untuk menuju kamar sehingga tidak terjadi penumpukan di loby hotel. Pastikan Ketua Rombongan dan Ketua Regu tetap berada di loby hotel untuk mengawal koper saat diturunkan dari Bis hingga dibawaa ke kamar hotel. Bongkar muat ini dilakukan oleh para tenaga kerja (buruh) yang sudah siap di hotel, mereka adalah tenaga musiman yang datang dari berbagai Negara seperti Kuwait, Banglades, dan Syria. Upahnya sampai ke kamar hotel adalah 1 Real/orang. Jadi kalau dalam 1 regu ada 12 orang maka upahnya 12 Real. Demikian juga kalau memuat koper dari kamar hotel hingga penyusunan di atas bis. Setelah semua beres, kami mulai istirahat sejenak. Ada sisa waktu digunakan untuk rehat tanpa bisa/sempat memejamkan mata dan mulailah kami bergiliran untuk mandi. Tepat pukul 02.00 dinihari kami bersama-sama menuju Masjid Madinah untuk memulai shalat Arbain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar